The Effect of Information Systems on Firm Performance and Profitability Using a Case-Study Approach.-
Enviado por Sandra75 • 5 de Julio de 2018 • 3.244 Palabras (13 Páginas) • 636 Visitas
...
Area masalah utama yang disoroti oleh asosiasi adalah sistem akuntansi organisasi. Sistem bisnis perusahaan telah dibeli dari sebuah perusahaan perangkat lunak bertahun-tahun lalu. Pada awalnya, perangkat lunak tersebut dijalankan pada sebuh alat komunikasi antara penyedia dan langganan yang sangat mahal. Hal ini kemudian diubah ke sebuah jaringan pribadi sebenarnya (JPS) oleh asosiasi dengan demikian sangat mengurangi biaya operasi.
Perangkat lunak diharapkan menjadi sebuah sistem akuntasni yang diperpanjang yang mampu mengatur seluruh aspek keuangan organisasi dan meskipun hal itu nampaknya menjadi sebuah alat yang dapat sepenuhnya diintegrasikan dengan Microsoft Excel atau Access untuk memfasilitasi analisis data dan penyusunan laporan; hal itu akan telah membutuhkan sebuah perwujudan database untuk berfungsi secara efektif. Akan tetapi, karena struktur database lemah, mewujudkannya akan telah menjadi sangat sulit, memakan waktu, dan tidak praktis. Bahkan, sistem tersebut umum, memiliki dokumentasi terbatas yang sangat sulit dimengerti dan karena hal tersebut kuno, sistem tersbeut akan telah gagal untuk memenuhi peraturan legislatip tahun 2007.
Lebih jauh lagi, perusahaan perangkat lunak telah berubah kepemilikan sejak itu. Sekarang, telah tidak ada pengembangan baru tetapi perluasan dan tataran pada perangkat lunak mereka yang ada. Meskipun pemasok menawarkan tataran yang lebih terkini ini (yang tidak gratis), hal itu masih nampak menggunakan beberapa keistimewaan yang terbukti tidak memuaskan pada sistem asli. Kekurangan lainnya dalam menggunakan sistem ini adalah persetujuan pemeliharaan. Meskipun hal tersebut telah disusun dengan tepat, akan tetapi hal tersebut tidak mengenakan karena perusahaan perangkat lunak memiliki sebuah persetujuan pihak ketiga dengan perusahaan lainnya yang mengatur pemeliharaan perangkat lunak. Tanpa kecuali, waktu memperbaiki untuk pemeliharaan dapat kadang-kadang menjadi sangat tinggi, diperpanjang, dan memakan waktu.
Perhatian operasional lainnya adalah bahwa perusahaan belum mengubah prosedur pencatatannya meskipun pertumbuhan nya cepat. Metode yang digunakan untuk mengamati tenaga kerja perlu ditingkatkan karena hal tersebut tidak dipusatkan dan kurang dalam perencanaan masa depan. Sistem biaya pekerjaan yang digunakan tidak diperhitungkan ketersediaan tenaga kerja sementara ada kurangnya struktur yang konsisten dalam pencatatan informasi yang tidak berstruktur tentang proyek. Meskipun sebuah indeks manual dari dokumen disimpan secara online, hal tersebut telah menjadi tidak efektif sejak organisasi telah meluas ke daerah kedua.
Sebuah prosedur operasi manual yang perlu banyak perbaikan adalah lembar catatan waktu. Hal ini melibatkan insinyur menyelesaikan lembaran waktu yang rumit yang kemudian akan dikirim dengan fax ke kantor untuk manajer kontrak memeriksa dan memperhitungkan pembayaran perjanjian yang diperlukan. Segera sesudah tahap ini telah diselesaikan, lembaran waktu akan diteruskan pada departemen administratif dimana lembar waktu itu akan diperiksa kembali sebelum memasukannya ke sistem. Pada akhirnya informasi tersebut akan dicetak supaya rinciannya dapat digunakan untuk mengeluarkan upah insinyur. Prosedur ini akan biasanya memakan sekitar 6 jam kerja dan akan melibatkan sekita 60-70 insinyur, selurh manajer kontrak (7), 2 asisten adiministratif dan seorang petugas daftar gaji.
- Kurangnya Keseragaman dan Integrasi
Perhatian utama adalah bahwa ada banyak sistem yang dipesan terlebih dahulu dan sistem manual tidak berdokumen, dan sangat sedikit keseragaman dalam prosedur operasional. Hal ini diikuti dari penggabungan baru dari bagian perusahaan berspesialisasi dalam pipa ledeng dengan bisnis asli yang berspesialisasi dalam layanan listrik. Christ (2002) mengamati situasi serupa dalam penelitiannya yang mengusulkan bahwa “proses kendali dokumen tradisional biasanya adalah sebuah kombinasi dari sistem manual dan elektronik yang mungkin menghasilkan duplikasi usaha dan pengeluaran waktu lebih lanjut”. Winch dan Carr (2001) merekomendasikan bahwa sebuah perbaikan yang sesuai adalah menggunakan proses pemetaan yang berfokus pada aliran informasi yang sebenarnya dalam organisasi. Mereka mempertahankan bahwa metode ini kurang menuntut berkenaan dengan sumber daya dan menimbulkan sebuah proses dimana terdapat protocol yang terstandarisasi untuk operasi bisnis. Selanjutnya, Fisher dan Kenny (2002) menjelaskan bahwa ada 2 tahap wajib yang dibutuhkan untuk melaksanakan sebuah sistem informasi organisasi yang luas dan hal-hal ini adalah; perangkat yang didesain dengan baik dari proses bisnis atau rantai nilai dan yang kedua, sebuah pelatihan kewaspadaan dalam berpikir strategis, perencanaan operasional dan konsultasi dengan seluruh pengguna akhir sistem untuk memfasilitasi kepuasan pengguna dan sebagai gantinya pemakaian sistem yang lebih baik dan peningkatan sistem.
Peneliti seperti Weill dan Baroudi, (1990) dikutip pada Caldeira dan Ward (2002) dan Delone dan Mclean (1992) memperlihatkan bahwa kepuasan pengguna adalah variable yang paling sering digunakan untuk mengukur kesuksesan Sistem Informasi karena ada sebuah hubungan yang kuat antara variable ini dan kinerja perusahaan. Akan tetapi, penelitian lainnya oleh Kim (1989) dan Melone (1990) telah memperselisihkan penemuan-penemuan ini sebagai penemuan yang tidak meyakinkan karena kepuasan pengguna gagal mempertimbangkan bermacam-macam peran, kebutuhan dan ketertarikan dari pengguna. Dalam penelitian ini, sebuah analisis terperinci dari sistem analis diadakan oleh asosiasi dan melibatkan seluruh pengguna utama dari sistem untuk menambah kepuasan pengguna. Akan tetapi, beberapa pengguna pada awalnya menentang atau menolak pada perubahan, sementara yang lain memiliki perasaan yang campur aduk. Pengawasan dan wawancara menunjukan bahwa dengan induksi bertahap dari perubahan dan pelatihan yang baik, hal ini mungkin membawa ke peningkatan kinerja.
2.3 Strategi Perdagangan Elektronik
Meskipun Beale dan Cole memiliki sebuah situs web, hal itu tidak memberikan sebuah gambaran jelas dan terbaru dari siapa mereka dan apa yang mereka capai. Kekurangan jelas pada situs web berarti hal itu tidak dapat secara efektif dimanfaatkan sebagai sebuah alat strategis perdagangan elektronik untuk pemasaran layanan perusahaan. Taylor dan Murphy (2004) menyoroti bahwa strategi-strategi perdagangan elektronik dapat di adopsi oleh perusahaan kecil dan menengah (PKM) untuk perluasan basis pelanggan. Peneliti-peneliti lainnya mengusulkan bahwa strategi perdagangan elektronik meningkatkan kinerja secara umum dan kinerja pengiriman berdasarkan waktu secara khusus (Jeffcoate, J., et.al.2002;lyer, Karthik N.S., et al.2004).
2.4 Komunikasi
Informasi
...